Selamat Datang di Blog KDL

Kami ucapkan selamat datang di Blog Komite DAS Lamasi. Pembuatan Blog ini merupakan usaha kami untuk berbagi pengalaman dari kegiatan pembentukan Komite DAS Lamasi yg dilaksanakan di bawah projek peningkatan kapasitas diri (CDP IWRM NA) tahun September 2008- April 2011.

Dalam perkembangan selanjutnya, beberapa anggota KDL menjadi aktif dalam berkomunikasi melalui media yg ada. Diharapkan lebih mampu mendorong terjadinya negosiasi diantara kelompok pengguna air yg ada di DAS Lamasi.

Salam,
Rahmat Abadi, bendahara KDL (rahmatkdl@gmail.com)
Bakti Agam (baktikdl@gmail.com)

Tim CDP IWRM NA:
Telapak (www.air.telapak.org). Kontak: Rita Mustikasari ritamustikasari[at]telapak[dot]org
Perkumpulan Bumi Sawerigading. Kontak: Hisma Kahman hisma_cute[at]yahoo[dot]co[dot]id
Yayasan Ulayat Bengkulu. Kontak: Oka Andriansyah okasumatrana[at]gmail[dot]com

Sabtu, 21 Desember 2013

a n c h a r e s i s t: DAS Rongkong di Lamar 4 Perusahaan

a n c h a r e s i s t: DAS Rongkong di Lamar 4 Perusahaan: Kemajuan Zaman yang berbasis tekhnologi, mengharuskan adanya ketersediaan energi untuk memenuhi serta teroperasikannya mesin-mesin tekhnolo...

Selasa, 19 Maret 2013

Pemandangan di Hulu DAS Lamasi - Areal Tambang

Berikut adalah beberapa poto saat kami berjalan-jalan ke Hulu DAS Lamasi (19/10/2011). Areal ini diperuntukkan untuk ditambang, kata sang pemandu. Peserta perjalanan adalah beberapa anggota Komite DAS Lamasi dan Hisma Kahman dari Perkumpulan Bumi Saweigading.









Masyarakat Desa Siteba Mengeluhkan Aktifitas PT SITEBA ENERGY


Senin, 18 Maret 2013,
Saya mendapat informasi terkait rencana demonstrasi masyarakat Desa Siteba. Mereka menyatakan keberatan kepada PT. SITEBA ENERGY yang melakukan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa Siteba Kabupaten Luwu.

Masyarakat Desa Siteba mengeluhkan  jalur transportasi mereka yang sering tertimbun material hasil dari pengerukan gunung yang dilakukan oleh perusahaan. Sampai saat ini telah banyak kecelakaan yang dialami warga Desa Siteba, seperti tertimpa longsoran sehingga mengakibatkan luka-luka beberapa warga. Kerugian lainnya adalah kerusakan kendaraan karena tertimpa material hasil pengerukan. Dan yang tak kalah pentingnya adalah akses transportasi warga yang macet saat perusahaan melakukan aktifitas pengerukan (cutting). Semuanya ini merugikan bagi masyarakat. Anak-anak sekolah yang terhambat, ibu ibu yang kepasar dan lain sebagainya.

Pengerukan gunung dilakukan oleh PT. SITEBA ENERGY untuk membuat jalur DAM pembangkit Listrik. Kondisi posisi sungai yang relatif datar sehingga harus dialihkan ke dataran tinggi untuk menghasilkan daya dorong air yang lebih besar.

Pengerukan yang dilakukan oleh Perusahaan PT SITEBA ENERGY juga dikeluhkan Masyarakat Desa Siteba karena perusahaan melakukan pembuangan material ke pinggiran Sungai Siteba. Sungai ini terus mengalir dan masuk ke Sungai Makawa, bergabung dengan Sungai Lamasi di Desa Lamasi.

Sampai saat ini setengah Daerah Aliran Sungai Desa Siteba  tertutupi oleh material. Abrasi sungai terjadi dan menyebabkan penggerusan pada kebun-kebun masyarakat sekitar. Selain itu kualitas air sungai yang keruh dikeluhkan oleh masyarakat Hilir seperti Desa Makawa.

Pihak Perusahaan yang ditemui pada Senin, 18 Maret 2013 di Kantor PT.SITEBA ENERGY. Mereka dalam hal ini diwakili oleh Manager Perusahaan dan Humas, menjelaskan bahwa terkait keluhan-keluhan masyarakat yang telah disampaikan akan segera ditindaklanjuti. Pihak perusahaan akan segera melakukan pengerasan jalan, dan Pembuatan Pal Beton untuk mengantisipasi Longsoran Material. Perusahaan juga berjanji akan melakukan pengangkutan material dan tidak melakukan pembuangan material di pinggiran Sungai.

Minggu, 23 Oktober 2011

Jalan-jalan ke Hulu DAS Lamasi


Pada hari Rabu, tanggal 19 Oktober 2011, beberapa anggota KDL berkesempatan melihat kondisi DAS Hulu Lamasi. Dalam kesempatan ini, kami diantar Pak Jarmo yg mengendarai kendaraan four wheel drive milik perusahaan tambang, untuk melewati kondisi jalan berbatu dan menanjak. Pak Bakti duduk di depan, bersama Pak Jarmo. Pa Buntoro dari Forum DAS juga berkesempatan ikut dalam rombongan. Pa Agus, Ibu Rita dari Telapak dan Ibu Hisma dari PBS juga turut serta.

Kami ditunjukkan jalan menuju Gudang Handak (bahan peledak) yg saat ini ijinnya masih sementara diurus. Kuburan di atas gunung juga menjadi perhatian kami. Minggu lalu baru saja diadakan upacara pemindahan makam. Ada 13 tedong (kerbau) yg dipotong dalam acara pemindahan makam. Perjalanan berbatu dan menanjak terus kami lalui sampai di perbatasan Kabupaten Luwu dan Kabupaten Toraja.

Panas terik menyertai perjalanan kami. Di beberapa tempat bisa kami lihat tanah yg menghitam. Rupanya beberapa petani bersiap untuk menanami padi gogo di tebing curam pegunungan di bagian hulu DAS ini.

Perusahaan tambang Antam pernah beroperasi di kawasan ini antara tahun 1954 sampai 1992. Orientasi mereka hanya mengambil emas. Tidak ada teknologi yg saat itu bisa mengambil barang tambang lainnya. Terlihat beberapa kubangan bekas penambangan.

Operasi tambang tidak akan berpengaruh banyak jika pengeboman dilaksanakan di sebelah kiri sungai, kata Kepala Korwil 1 Lamasi. Karena ada lebih banyak anak sungai di sebelah kanan sungai. Saat ini debit sungai lamasi adalah 9m3/detik. Idealnya dibutuhkan 10 m3/detik untuk mengairi 9 ribu hektar irigasi teknis di bagian tengah DAS Lamasi.

Di Desa Ilan Batu kami sempat menyaksikan dari atas sebuah jembatan yg belum selesai dibangun. Jembatan ini menghubungkan 3 buah desa ke arah selatan.

Air jernih mengalir di Sungai Lamasi. Semoga masih terus bisa terjaga.

Rabu, 19 Oktober 2011

Sungai Lamasi, Sampah, Air dan Perempuan

Pemandangan Indonesia ;…Indonesiaitu indah. Dimanapun kita berada ‘sekecil apapun…keindahan yg ada bias kita nikmati dan kita syukuri sebagai karunia Tuhan. ,,,,,,

Sungai ; Sarana rekreasi cucu-cucu saya yg murah meriah.

Sampah; Bisa mencemari semua lingkungan termasuk sungai.

Perempuan ; Perempuan adalah segalanya bagi saya.Dia tempat mengadu,berlindung,dan bermanja.

Haram bagi saya menyakiti seorang perempuan.

Pemandangan DAS Lamasi.

Bilamana kita berada disuatu tenpat yang indah dan mempesona, segala sesuatunya dan problema didalam benak kita akan menjadi sirna karena kekuatan keindahan alam yang terbentang luas.

Sungai adalah suatu kebutuhan yang tak terpisahkan dengan aktivitas manusia di permukaan bumi ini karna merupakan salah satu sumber kehidupan manusia.

Sampah merupakan sala satu limbah yang dapat merusak lingkungan, kesehatan bila mana tidak peduli terhadap lingkungan.

Perempuan mengandung keindahan. Logikanya ibarat air. Dimana air bisa melepas dahaga dan mengandung keindahan. Oleh karenanya kita harus menjaga air.