Selamat Datang di Blog KDL

Kami ucapkan selamat datang di Blog Komite DAS Lamasi. Pembuatan Blog ini merupakan usaha kami untuk berbagi pengalaman dari kegiatan pembentukan Komite DAS Lamasi yg dilaksanakan di bawah projek peningkatan kapasitas diri (CDP IWRM NA) tahun September 2008- April 2011.

Dalam perkembangan selanjutnya, beberapa anggota KDL menjadi aktif dalam berkomunikasi melalui media yg ada. Diharapkan lebih mampu mendorong terjadinya negosiasi diantara kelompok pengguna air yg ada di DAS Lamasi.

Salam,
Rahmat Abadi, bendahara KDL (rahmatkdl@gmail.com)
Bakti Agam (baktikdl@gmail.com)

Tim CDP IWRM NA:
Telapak (www.air.telapak.org). Kontak: Rita Mustikasari ritamustikasari[at]telapak[dot]org
Perkumpulan Bumi Sawerigading. Kontak: Hisma Kahman hisma_cute[at]yahoo[dot]co[dot]id
Yayasan Ulayat Bengkulu. Kontak: Oka Andriansyah okasumatrana[at]gmail[dot]com

Minggu, 23 Oktober 2011

Jalan-jalan ke Hulu DAS Lamasi


Pada hari Rabu, tanggal 19 Oktober 2011, beberapa anggota KDL berkesempatan melihat kondisi DAS Hulu Lamasi. Dalam kesempatan ini, kami diantar Pak Jarmo yg mengendarai kendaraan four wheel drive milik perusahaan tambang, untuk melewati kondisi jalan berbatu dan menanjak. Pak Bakti duduk di depan, bersama Pak Jarmo. Pa Buntoro dari Forum DAS juga berkesempatan ikut dalam rombongan. Pa Agus, Ibu Rita dari Telapak dan Ibu Hisma dari PBS juga turut serta.

Kami ditunjukkan jalan menuju Gudang Handak (bahan peledak) yg saat ini ijinnya masih sementara diurus. Kuburan di atas gunung juga menjadi perhatian kami. Minggu lalu baru saja diadakan upacara pemindahan makam. Ada 13 tedong (kerbau) yg dipotong dalam acara pemindahan makam. Perjalanan berbatu dan menanjak terus kami lalui sampai di perbatasan Kabupaten Luwu dan Kabupaten Toraja.

Panas terik menyertai perjalanan kami. Di beberapa tempat bisa kami lihat tanah yg menghitam. Rupanya beberapa petani bersiap untuk menanami padi gogo di tebing curam pegunungan di bagian hulu DAS ini.

Perusahaan tambang Antam pernah beroperasi di kawasan ini antara tahun 1954 sampai 1992. Orientasi mereka hanya mengambil emas. Tidak ada teknologi yg saat itu bisa mengambil barang tambang lainnya. Terlihat beberapa kubangan bekas penambangan.

Operasi tambang tidak akan berpengaruh banyak jika pengeboman dilaksanakan di sebelah kiri sungai, kata Kepala Korwil 1 Lamasi. Karena ada lebih banyak anak sungai di sebelah kanan sungai. Saat ini debit sungai lamasi adalah 9m3/detik. Idealnya dibutuhkan 10 m3/detik untuk mengairi 9 ribu hektar irigasi teknis di bagian tengah DAS Lamasi.

Di Desa Ilan Batu kami sempat menyaksikan dari atas sebuah jembatan yg belum selesai dibangun. Jembatan ini menghubungkan 3 buah desa ke arah selatan.

Air jernih mengalir di Sungai Lamasi. Semoga masih terus bisa terjaga.

Rabu, 19 Oktober 2011

Sungai Lamasi, Sampah, Air dan Perempuan

Pemandangan Indonesia ;…Indonesiaitu indah. Dimanapun kita berada ‘sekecil apapun…keindahan yg ada bias kita nikmati dan kita syukuri sebagai karunia Tuhan. ,,,,,,

Sungai ; Sarana rekreasi cucu-cucu saya yg murah meriah.

Sampah; Bisa mencemari semua lingkungan termasuk sungai.

Perempuan ; Perempuan adalah segalanya bagi saya.Dia tempat mengadu,berlindung,dan bermanja.

Haram bagi saya menyakiti seorang perempuan.

Pemandangan DAS Lamasi.

Bilamana kita berada disuatu tenpat yang indah dan mempesona, segala sesuatunya dan problema didalam benak kita akan menjadi sirna karena kekuatan keindahan alam yang terbentang luas.

Sungai adalah suatu kebutuhan yang tak terpisahkan dengan aktivitas manusia di permukaan bumi ini karna merupakan salah satu sumber kehidupan manusia.

Sampah merupakan sala satu limbah yang dapat merusak lingkungan, kesehatan bila mana tidak peduli terhadap lingkungan.

Perempuan mengandung keindahan. Logikanya ibarat air. Dimana air bisa melepas dahaga dan mengandung keindahan. Oleh karenanya kita harus menjaga air.

Airku adalah Perempuanku

Wilayah Indonesia sangat indah dan mempesona, dengan hijaunya pepohonan dan tingginya gunung-gunung yang menjulang ke angkasa, dataran dan pesisir laut yang terbentang luas bagaikan sebuah surgah yang tak terhitung nilainya, inilah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang patut disyukuri karena merupakan potensi yang sangat baik dan besar.

Potensi ini sangat besar kalau manusia mempunyai kesadaran untuk mengelola dan melestarikannya dengan baik dan benar. Sungai adalah gambaran keasejukan dan sumber kehidupan manusia serta juga dapat menjadi sumber bencana bila tidak terpelihara dengan baik.

Masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungannya akan meninmbulkan dampak terhadap dirinya sendiri , keluarga dan masyarakat banyak, termasuk sampah yang berserakan ditempat umum merupakan ancaman buat manusia itu sendiri.

Filosofi perempuan bagaikan air murni yang indah dipandang, lembut, ayu, selalu menyejukkan, ramah, tenang, dan selalu patuh dan tunduk terhadap hukum-hukum alam dan membahagiakan orang lain.

Kamis, 30 Juni 2011

Berbicara dengan Pengguna Air Sungai Lamasi



Ada berbagai cara untuk menjaring suara pengguna air. Komunikasi yang intensif dan keterbukaan menjadi salah satu kunci keberhasilan PBS (Perkumpulan Bumi Sawerigading) mendapat dukungan masyarakat yg terkena banjir di pinggiran Sungai Lamasi. Anggota Komite DAS Lamasi yg merupakan representatif masyarakat di hulu, tengah dan hilir DAS Lamasi yg akan meneruskan menyuarakan suara pengguna air DAS Lamasi.

Petani sebagai Kelompok Pengguna Air



Petani adalah salah satu kelompok pengguna air utama di DAS Lamasi. Idealnya suara dan aspirasi petani diorganisir dan bisa didengar oleh kelompok pengguna air lainnya.

Tim CDP diterima SKPD Kabupaten Luwu



Inisiatif pembentukan Komite DAS Lamasi diawali dengan presentasi Tim CDP IWRM NA di depan SKPD Kabupaten Luwu. Dinas PSDA menjadi tuan rumah kegiatan yg dilakukan pada Hari Jumat 2009. Dinas Kehutanan, Dinas Pertambangan juga hadir dalam diskusi ini.

Tim CDP Diterima Bupati Luwu

Senin, 16 Mei 2011

Sosok Anggota KDL, Bapak Yusnus L. Renta

Nama saya Yusnus L. Renta, bisa dihubungi di nomor 081343568371. Alamat Tempat Tinggal: Desa Pangalli, Kecamatan Walenrang Timur. Untuk sementara ini kita jalan di tempat, dalam proses menyelesaikan persoalan internal. Setelah itu baru merencanakan program apa yg berkaitan dengan pelestarian DAS Lamasi.

DAS Lamasi adalah DAS yg akan membahagiakan dan mensejahterakan masyarakat Walmas (Walendrang-Lamasi) bila dikelolah dengan baik. Belum tahu apa pendapat dan sikap tentang isu tambang di hulu, karena belum tahu dan belum memahami apa akibatnya. Kalau untuk bencana banjir di hilir, jelas itu sangat membahayakan dan bisa menimbulkan bencana yang sangat besar.

Sosok Anggota KDL, Ibu Habibah

Nama saya Habibah. Silakan mengontak saya di nomor Hp 081343968866. Alamat tempat tinggal di Desa Pelalan, Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu. Saat ini sedang merencanakan dan membuat program kerja untuk periode 2010-2013 berkaitan dengan pelestarian DAS Lamasi.

Mimpinya tentang DAS Lamasi adalah terbentuknya sebuah DAS Lamasi yang tetap hidup lestari. Oleh karenanya sangat tidak setuju kehadiran kegiatan tambang di kawasan hulu. Karena bisa merusak ekosistem dan keberadaan DAS Lamasi. Lihat saja apa yang terjadi dengan kondisi banjir di kawasan hilir, yang disebabkan oleh adanya eksploitasi kawasan berhutan di hulu.

Lestari dan Abadilah DAS Lamasi untuk keberlanjutan anak cucu kita semua.

Komite DAS Lamasi

Komite DAS Lamasi atau biasa disingkat KDL adalah sebuah institusi yang dibentuk atas inisiatif masyarakat Lamasi melalui dukungan penuh Bupati Luwu. Lembaga ini dilantik pada tanggal 7 Juli 2010 untuk menjawab kebutuhan terbentuknya sebuah wadah koordinasi yang beranggotakan unsur masyarakat dan pemerintah.